Tips memilih pelumas yang tepat

Tips memilih pelumas yang tepat

Talkshow "Merawat Motor Semudah Tersenyum" yang digelar Mobil123 dan Pertamina Lubrincants di Jakarta, 25 April 2017.

Jakarta (Otolovers) - Oli atau pelumas sangat vital bagi mesin kendaraan bermotor lainnya, selain berfungsi sebagai pendingin, produk ini juga menghindarkan gesekan langsung antarkomponen dalam mesin.

Menurut Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Permina Lubricants, oli yang baik adalah oli yang berubah warna menjadi coklat kehitaman namun tetap encer ketiga digunakan. Itu menunjukkan bahwa aditif deterjen pada oli berfungsi dengan baik membersihkan bagian-bagian mesin yang dilumasi.

Sedangkan oli yang bermutu jelek biasanya tetap berwarna jernih meskipun sudah digunakan antara 1000-1500km. Ini tandanya bahwa oli ini tidak berfungsi dengan baik membersihkan kotoran akibat sida pembakaran campuran antara bahan bakar dan udara di dalam mesin.

Lalu apa akibatnya jika menggunakan oli berkualitas rendah? “Mesin lebih cepat mengalami keausan, sehingga umur menjadi lebih pendek,” kata Arya dalam talkshow yang digelar Mobil123.com bekerjasama dengan Pertamina Lubricants pekan lalu di Jakarta.

Dalam talkshow bertajuk “Merawat Motor Semudah Tersenyum” itu Arya juga berbagi tips mengenai cara memilih plumas kendaraan yang tepat dan benar.

1. Kenali kendaraan dan jenis olinya


Apabila kendaraan Anda adalah model lama atau bukan keluaran tahun-tahun terakhir ini, sebaiknya gunakanlah oli mineral karena kendaraan keluaran lama biasanya sudah sejak awal menggunakan oli mineral.

Kendaraan yang telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun dianjurkan untuk tidak berganti oli ke sintetis karena oli sintetis akan mengikis atau merontokkan deposit sisa-sisa oli mineral dan itu dapat mengganggu kinerja mesin.

Sementara untuk kendaraan model keluaran terbaru, dianjurkan untuk menggunakan oli semi sintetis karena sifat oli ini mampu mencapai celah-celah yang sempit pada mesin.

Dengan kemampuannya mencapai celah-celah sempit, oli semi sintetis cocok untuk kendaraan-kendaraan model terbaru yang desain mesinnya sudah canggih dan kompak, dimana jarak antarkomponen sudah sangat tipis dan lebih rumit.

Sedangkan oli full sintetis dianjurkan untuk kendaraan-kendaraan dengan performa tinggi, multi silinder, multi klep, dan berkompresi tinggi. Oli ini cocok untuk kendaraan performance karena berkinerja lebih efektif dan cepat panas.

2. Kenali kode sertifikasi oli

Setiap produk pelumas yang berstandar biasanya disertai kode yang menunjukkan keenceran dan sertifikasi dari lembaga-lembaga penguji oli seperti API Service (American Petroleum Institut) dan JASO (Japanese Automobile Standard Association).

Untuk kode sertifikasi API biasanya menggunakan inisial S untuk kendaraan bermesin bensin dan C untuk kendaraan bermesin diesel. Contohnya, SA, SB, SC, SD, SE,SF, SG, SH, SJ, dan SL, serta CA, CB, dan seterusnya untuk oli mesin diesel.

Dari kode-kode di atas oli yang baik adalah yang ber-grade SH ke atas, bahkan sekarang sudah ada SN series. Contoh kode sertifikasi oli seperti 10W-40 API service SL/JASO MA2.

3. Ikuti anjuran pabrikan kendaraan

Setiap pelumas memiliki kode sebagaimana di atas 10W-40 dan lain sebagainya, itu menunjukkan standar kekentalan oli dengan sudah mempertimbangkan penggunaan untuk kondisi cuaca tertentu.

Jika Anda kurang mengerti dengan maksud dari kode-kode itu hingga aplikasinya dalam memilih pelumas, disarankan sebaiknya Anda mengikuti apa yang dianjurkan oleh pabrikan kendaraan. Itu jauh lebih aman.

COPYRIGHT © Otolovers.com 2017

Komentar