Tesla dilaporkan coba suap karyawan agar diam soal resisme

Tesla dilaporkan coba suap karyawan agar diam soal resisme

Tesla Model S

Jakarta (Otolovers) - Produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, dilaporkan telah menawarkan imbalah semacam suap agar tiga karyawannya yang menjadi korban rasisme di pabriknya diam dan tidak berbicara kepada media.

The Guardian belum lama lalu melaporkan bahwa email perusahaan menunjukkan Tesla ingin membayar seorang karyawan yang diduga menjadi korban diskriminasi rasial sehingga detilnya disimpan untuk tidak diketahui media.

Email itu ditunjukkan kepada the Guardian oleh penasihat hukum DeWitt Lambert, salah satu dari tiga karyawan yang mengajukan gugatan diskriminasi terhadap Tesla musim gugur lalu.

Menurut gugatan itu, ketiga karyawan Tesla mengaku sering diejek dengan penghinaan rasial dan gambar rasis oleh karyawan lain. Pada saat itu, Tesla mengatakan kepada The Mercury News bahwa ia tidak menerima pemberitahuan mengenai karyawannya yang menjadi korban rasisme.

Email tertanggal Maret 2017 dan merupakan bagian dari penyelesaian Tesla dengan Lambert. “Dalam hal penyelesaian kami bersedia membayar Pak Lambert…, tetapi hanya jika kami ingin menyelesaikan masalah ini sebelum ada perhatian media, sebaiknya dalam beberapa jam kedepan,” kata penasihat hukum Tesla, Todd Maron.

Kepada the Guardian, Tesla tidak menyangkal isi email itu, tetapi menjelaskan bahwa itu menanggapi permintaan pengacara Lambert untuk kompensasi yang lebih besar.

Tesla akan menarik kembali tawarannya jika rincian keluhan Lambert dibocorkan ke media.

COPYRIGHT © Otolovers.com 2018

Komentar