Laba Hyundai turun akibat pemogokan buruh

Laba Hyundai turun akibat pemogokan buruh

Ilustrasi: Hyundai

Jakarta (Otolovers) - Aksi pemogokan buruh di pabrik-pabriknya di Korea Selatan memaksa Hyundai Motor Company harus menanggung dampak tidak menyenangkan bagi kinerja penjualan dan keuangannya pada 2016.

Volume penjualan dan laba operasional Hyundai 2016 turun dibanding periode sama tahun sebelumnya karena biaya produksi yang tinggi disebabkan oleh serangkaian pemogokan buruh dan stagnasi ekonomi berkelanjutan di pasar negara berkembang.

Hyundai, yang melaporkan kinerja 2016 pada akhir Januari lalu, membukukan penjualan global 4.857.933 unit (Korea: 656.526, luar negeri: 4.201.407), turun 2,1 persen secara tahun-ke-tahun.
 
Meskipun penjualan turun, pendapatan Hyundai naik 1,8 persen menjadi 93,65 triliun won Korea, berkat peningkatan penjualan SUV dan model Genesis.

Namun, laba operasinya turun 18,3 persen menjadi 51,90 triliun won Korea dan laba bersih turun 12,1 persen menjadi hanya 5,72 triliun won pada untuk 2016.
 
Pada kuartal keempat saja, penjualan global mencapai 1.380.024 unit sedangkan pendapatan penjualan dikantongi 24,54 triliun dan laba operasi 1,02 triliun won.
 
Untuk tahun ini, Hyundai Motor memperkirakan bahwa lingkungan bisnis masih penuh ketidakpastian karena berlanjutnya kelesuan ekonomi global dan kemungkinan meningkatnya kebijakan perdagangan yang proteksionis.
 
Namun demikian, Hyundai Motor akan terus melakukan upaya untuk fokus pada penguatan daya saing dan kualitas produk di pasar otomotif global.
 
Untuk melakukannya, Hyundai Motor akan meluncurkan berbagai mobil baru dan meningkatkan penjualan SUV, model Genesis dan model-model yang ramah lingkungan.
 
Di sisi lain, perusahaan Korea ini akan terus berinvestasi pada R & D dan fokus pada tiga teknologi inti, yakni Clean Mobility, Freedom in Mobility, dan Connected Mobility, untuk memastikan pertumbuhan di masa depan.

COPYRIGHT © Otolovers.com 2017

Komentar