Mitsubishi anggarkan $480 juta terkait manipulasi fuel-efficiency

Mitsubishi anggarkan $480 juta terkait manipulasi fuel-efficiency

Jakarta (Otolovers) - Mitsubishi Motors Corporation mengatakan akan membukukan biaya 50 miliar yen ($480 juta) tahun fiskal ini terkait manipulasi tingkat efisiensi bahan bakar pada 20 model mobilnya yang dipasarkan di Jepang.

Mitsubishi Motors menggunakan kalkulasi-kalkulasi desktop dalam menjalankan pengujian lapangan yang sebenarnya dan data dipalsukan pada model yang dijual dari tahun 2006 sampai tahun ini, perusahaan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Jumat (17/6).

Perusahaan sengaja menurunkan pembacaan resistensi pada beberapa model sehingga tingkat ekonomi bahan bakar terkesan lebih baik, dan Mitsubishi mengatakan tidak menemukan pemalsuan untuk model yang di pasarkan di luar negeri.

Produsen mobil itu berhadap Kementerian Transportasi Jepang menandatangani data efisiensi bahan bakar hasil penghitungan ulang pada akhir Juni ini, membuka jalan bagi perusahaan untuk melanjutkan penjualan, kata Bloomberg dalam laporannya.

Mitsubishi mengatakan tidak akan dapat menghitung ulang tingkat efiesiensi bahan bakar untuk model-model lama.

Mitsubishi memberikan kompensasi 100.000 yen kepada setiap pemilik mobil kecil dan secara terpisah akan membayar selisih biaya bahan bakar dan pajak akibat skandal tersebut, kata Chairman Osamu Masuko dalam konferensi pers di Tokyo.

Perusahaan juga akan membayar 30.000 yen kepada masing-masing pemilik liam model lain yang terdampak oleh manipulasi data jarak tempuh terkait konsumsi bahan bakar.

Pembayaran kompensasi itu akan ditutupi dengan biaya 50 miliar yen, sementara kompensasi untuk mitranya Nissan dan pemasok akan diumumkan bersama-sama dengan prospek bisnis tahun fiskal ini.

Manipulasi data tingkat konsumsi bahan bakar Mitsubishi terkuak ketika Nissan hendak mengembangkan dua model mobil kecil yang dipasok oleh Mitsubishi.

Nissan kemudian mengumumkan untuk membeli sebagian besar saham Mitsubishi dalam kesepakatan senilai 2,2 miliar dolar yang transaksinya diharapkan selesai akhir tahun ini.

COPYRIGHT © Otolovers.com 2016

Komentar