Screenshot video sesaat setelah kecelakaan mobil swakemudi Tesla di jalan raya California, AS.

Lagi, kecelakaan mobil autopilot Tesla tewaskan satu orang

Jakarta (Otolovers) - Produsen mobil listrik terkemuka Amerika Serikat Tesla mengkonfirmasi bahwa satu sedan Tesla, yang menabrak pembatas jalan dan dua mobil lainnya hingga menewaskan sang pengemudi di jalan raya California, sedang melaju dalam mode autopilot.

“Pada saat-saat sebelum tabrakan, yang terjadi pukul 9:27 pagi pada hari Jumat, 23 Maret, Autopilot bersama cruise control follow-distance adaptif diatur ke minimum,” kata Tesla dalam penjelasan resminya, Jumat (30/3).

Berdasarkan log komputer di dalam mobil, kata Tesla, pengemudi berusia 38 tahun—yang tewas dalam kecelakaan itu—telah mengabaikan peringatan visual dan suara yang dikeluarkan sistem di dalam mobil untuk segera memegang kemudi.

Tangan pengemudi terdeteksi tidak berada di roda kemudi pada tujuh detik sebelum kecelakaan. Menurut Tesla, pengemudi punya waktu lima detik dan 150 meter untuk mengantisipasi kecelakaan sebelum mobil menabrak pembatas beton.

“Tetapi log kendaraan menunjukkan bahwa tidak ada tindakan yang diambil,” kata Tesla.
[image]
Tesla berdalih, alasan utama kecelakaan itu parah adalah kecelakaan attenuator, pembatas keamanan jalan raya yang dirancang untuk mengurangi dampak benturan terhadap beton pembatas jalan. Attenuator ternyata telah hancur dalam kecelakaan sebelumnya dan belum diganti oleh pengelola jalan tol.

“Kami belum pernah melihat tingkat kerusakan pada Model X (model sedan Tesla) dalam tabrakan lainnya,” jelas Tesla.

Menurut Tesla, lebih dari setahun lalu iterasi Autopilot Tesla oleh pemerintah AS dinyatakan telah mengurangi tingkat kecelakaan hingga 40 persen. Data internal Tesla menegaskan bahwa pembaruan terkini untuk Autopilot telah meningkatkan keandalan sistem.


Kasus kecelakaan mobil swakemudi Tesla ini merupakan yang terbaru, setelah pada awal Maret lalu mobil self-driving SUV Volvo yang diuji untuk layanan Uber menabrak pejalan kaki wanita—hingga tewas—di Arizona, Amerika Serikat.

Sejak saat itu, Uber menghentikan sementara semua operasi mobil swakemudinya di jalan raya umum Arizona, juga di sejumlah kota seperti San Francisco di California, Toronto di Canada, dan Pittsburgh di Pennsylvania di timurlaut AS.

Editor: Ivan Setyanto

COPYRIGHT © Otolovers.com 2018