Jarak aman ideal dalam berkendara

Jakarta (Otolovers) - Berapa jarak aman yang dianjurkan dalam berkendara? Rifat Sungkar dari Rifat Drive Labs (RDL) mengutip teori defensive driving yang menjelaskan bahwa jarak aman adalah minimal 3 detik.

Mengapa dengan rumus waktu? Karena dengan rumus ini, jarak aman akan menyesuikan dengan speed kendaraan kita.

Bagaimana cara menghitungnya? Ketika sedang berjalan konstan, kita perhatikan kendaraan di depan, kita cari obyek statis di pinggir jalan (pohon/tiang/rambu) sebagai patokan menghitung.

Saat mobil di depan lewat di tanda statis tadi kita mulai berhitung : satu dan satu, dua dan dua, tiga dan tiga (3 detik).

Ketika menyebut tiga dan tiga, kendaraan kita harus ada di obyek statis tadi, maka terciptalah jarak 3 detik, atau bila dengan kecepatan 100 km/jam kira-kira akan menghasilkan jarak 27,7 m x 3 detik.

Rifat mengingatkan,dengan kecepatan 100km/jam, maka setiap detik kita sudah berpindah sejauh 27,7 m/detik.

Dalam contoh kasus pengereman mendadak, ternyata dari mata melihat dilanjutkan ke otak untuk memerintahkan kaki menginjak pedal rem itu sudah membutuhkan waktu 0,5 sampai 1 detik.

Kemudian, ketika pedal rem sudah diinjak dan mekanismenya bekerja untuk menahan putaran roda itu juga membutuhkan waktu 0,5 sampai 1 detik.

Pengereman juga perlu waktu untuk dapat memberhentikan sebuah mobil. Maka jika tadi kecepatan kita adalah  100 km/jam, kira-kira sekitar hampir 60 meter kendaraan kita masih melaju bebas ke depan saat mata kita sudah melihat suatu kejadian di depan.

Dapat dibayangkan jika jarak aman dengan mobil di depan cukup dekat maka kemungkinan kita akan sulit menghentikan laju kendaraan kita dengan jarak yang ada.

Rifat mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013,  terjadi 100.106 kejadian kecelakaan lalulintas, dengan jumlah korban meninggal adalah 26.416 orang, korban luka berat 28.438 orang, korban luka ringan 110.448 orang dengan jumlah kerugian 255 miliar rupiah.

Jadi dalam sehari sekitar 70 orang meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas, atau setiap jam 3 orang meninggal karena kecelakaan.

Dari data tadi, menurut WHO sebagai badan kesehatan dunia, 36% adalah pengendara motor, penumpang angkutan umum 35%, pejalan kaki 21%, kendaraan pribadi 5% dan selebihnya adalah lain-lain.

Penyebab utama dari semua kecelakaan itu, 90% adalah faktor manusia (human error).

 

Editor: Bona Espero

COPYRIGHT © Otolovers.com 2015