Jaguar bisa kehilangan $1,47 miliar keuntungan tahunan akibat Brexit

Jaguar bisa kehilangan $1,47 miliar keuntungan tahunan akibat Brexit

Ilustrasi: produk Jaguar Land Rover

London (Otolovers) - Jaguar Land Rover memperkirakan keuntungan tahunannya akan terpangkas 1 miliar poundsterling ($1,47 miliar) pada akhir tahun ini jika Inggris keluar dari Uni Eropa.

Produsen mobil itu, yang berkantor pusat di Coventry, Inggris tengah, juga akan mempertimbangkan untuk membuka sebuah kantor benua Eropa apabila Inggris keluar dari blok perdagangan kawasan itu, kata sumber-sumber yang familiar dengan pemikiran perusahaan itu.

Hal ini juga telah menahan dimulainya pekerjaan besar untuk mendirikan sebuah pabrik di Slovakia yang diumumkan Jaguar Land Rover pada Desember lalu, menurut Automotive News mengutip sumber tersebut.

Jaguar juga menahan negoisasi untuk menyewa properti di lintasan balap Silverstone karena ketidakpastian seputar keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

Kemungkinan langkah itu merupakan bagian dari skenario terburuk yang diuraikan dalam dokumen internal mengenai konsekuensi jika warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum pada hari Kamis (23/6).

Penurunan 1 miliar pound laba sebelum pajak tahun 2020 akan berlaku jika Inggris kembali ke aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk perdagangan dengan Eropa, yang melibatkan tarif 10 persen pada ekspor dan tarif masuk kira-kira 4 persen pada komponen.

"Itu mungkin pada kemungkinan terburuk ongkos kami sekitar 1 miliar poundsterling," kata salah satu sumber.

Sumber kedua mengatakan jumlah itu telah tampil dalam sebuah presentasi internal yang dipresentasikan kepada dewan direksi.

Jaguar Land Rover telah mencetak laba sebelum pajak pada 2015/16 sebesar 1,6 miliar poundsterling.

Jaguar Land Rover, yang dimiliki oleh Tata Motors India, menjual seperempat dari lebih 520.000 unit mobil di pasar terbesarnya di Eropa tahun lalu.

Perusahaan menegaskan telah mempertimbangkan dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang akrab disebut Brexit.

COPYRIGHT © Otolovers.com 2016

Komentar